Kamis, 25 Mei 2017

INGIN MENYESATKAN UMMAT DICETAK AL-QURAN TAMPA AL-MAIDAH 51-57..



Asataghfirullah. Dengan maksud akan menyesatkan ummat Islam, sebuah percetakan mencetak al-Quran baru yang tidak memuat surat al-Maidah 51-57, mungkin maksusnya inilahal-Quran terbaru hasil revisi. Di awal awal hboh kasus Ahokmenista al-Quran ada berita hoax yang memberitakan bahwa seolah Kementerian Agama telah melaksanakan rapat dan rapat tersebut memutuskan bahwa surat Al-Maidah 51 dinyatakan tidak berlaku lagi. Pembuat berita hoax itu nampaknya memang belum faham, bahwa al-Quran itu terpelihara, Allah yang menjaminnya,

Kekeliruan sekecil apapun dalam pencetakan Al-Quran pasti segera diketahui karena ummat Islam selalu mencetak penghapal al-Quran. Setiap ada hasilcetakan bartu para penghapal alQuran itu segera mencermati kesempurnaan hasil cetakan, sehingga manakala ada kesalahan cetak sedikit saja makadalam waktu yang sangat singkat itu semua akan menjadi heboh.


Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia lazim melakukan Lomba tilawah Al-Quran, lomba diikuti oleh dewasa, ada tingkat pelajar, dan ada juga tunanetra, ada laki laki dan ada pula perempuan yang dikelompokkan berbeda. Ada lomba penghapal al-Quran atau hafizul Quran, ada lomba kaligrafi atau lomba menulis al-Quran, serta ada pula lomba pemahaman al-Quran. Lomba lomba itu dipertandingkan mulai tingkat Kecamatan, lalu Tingkat Kabupaten. Kota, lalu Tingkat Provinsi dan lalu lomba Tingkat Nasional, lalu ada juga lomba tingkat International yang diperlombakan oleh para juara. Dengan demikian maka al-Quran itu selain memperlombakan berbagai aspeknya, maka itu juga semakin banyak yang siap menjaga kesempuraan al-Quran.

Hampir tak ada celah untuk memalsu al-Quran dalam proses pencetakan, walaupun ada saja percetakan yang yang melakukan kesalahan besar ataupun kecil, ada yang tidak sengaja dan ada pula yang memang sengaja, dan bersepakat antara pemesan dan pencetak serta penerbitnya. Tetapi nanti cepat atau lambat kan ketahuan juga di mana letak kesalahannya, komunikasiantara penghapal, pembaca, dan pemaham al-Quran yang dilombakan itu selalu menjaga komunikasi antar mereka, untuk kepentingan banyak hal terkait al-Quran.

Namun walaupun siapa yang melakukan kecurangan terkait pencetakan al-Quran maka akan segera ketahuan, tetapi manakala kesalahan pencetakan ini ternyata dilakukan dengan kesengajaan, konspirasi sejumlah orang, maka ini sejatinya adalah kejahatan yang harus diberikan sangsi yang berat. Kesalahan dalam al-Quran selama ini segera tertangkap oleh para hafiz dan Qori, mereka seperti tertuntun menuju kesuatu titik di mana kwesalahan itu terletak, tetapi itu sangat tergantung atas kebersihan hati dan jiwa yang bersangkutan.

Selanjutnya kita berharap kepada aparat yang berwenang untuk segera melaukan penyelidikan, investigasi serta segera membongkar sejumlah orang yang melakukan konspirasi. Ini juga sejatinya termasuk upaya penistaan agama. Apalagi setelah al-Quran yang disalah salahkan dalam  pencetakannya maka dia memang bermaklsud menistakan agama. Kiranya wajar bila dituntut dengan aturan yang berlaku.

Tidak ada komentar: