Jumat, 28 Juli 2017

LAUTAN MASSA DEMO TOLAK PERPU, ISLAM MASIH EKSIS ?



Lautan massa demo unjuk rasa damai yang dilakukan oleh ummat Islam menunjukkan bahwa rasa persatuan ummat Islam masih ada dan masih memberikan harapan.akan adanya semangat perjuangan yang konsisten. Demo tersebut adalah demo menolak Perppu Ormas yang telah dilanjutkan membubarkan sebuah organisasi Islam dan konon akan dilanjutkan untuk membubarkan sejumlah organisasi lainnya. Analisis ini nampaknya memiliki beberapa premis yang menggiring hingga ke konklusi tersebut di atas.

Memeng pasca kelumpuhan Komunis yang lalu muncul thesis bahwa yang merupakan ancamana dunia adalah ummat Islam, sehinggi upaya pelumpuhan ummat Islam harus dilakukan dalam skala yang masif. Nampaknya thesis ini selain sangat diyakini oleh seluruh nonmuslim rupanya diyakini juga aoleh sejumlah Ummat Islam mereka itu sebagian munafik dan sebagain fragmatis. Mereka mendukung upaya pelemahamahan ummat Islam dari dalam, internal kaum Muslimin. Dan segan segan memberikan rekomendasi yang sangat merugikan ummat Islam.

Perppu dan pembubaran HTI jelas jelas adalah upaya untuk melemahkan ummat Islam, setidaknya diharapkan dari dua Keputusan tersebut adalah terbelahnya ummat Islam. Lihat saja, pada saat ada sejumlah komponen Ummat Islam yang menolak Perppu, maka akan muncul kelompok yang justeru mendukungnya.

Saya teringat sebuah cerita yang menyebutkan tuju ekor kerbau yang bertempat tinggal dengan seekor singa. Pada suatu hari sekeor kerbau berhasil dibunuh singa, tetapi kerbau yang lain tak menggubris, bahkan kerbau itu berpura pura tak tahu. Tetapi beberapoa hari berikutnya seekor kerbau kembali dimangsa singa, kawanan kerbau itu masih bersikap yang sama. Beberap hari kemudian seekor lagi dimangsa, kemudian seekor lagi dimansa, hingga pada suatu saat ketika tinggal sendirian baru kerbau itu berpikir, coba jika sejak awal mereka bersatu mengalahkan singa itu bisa jadi sekarang masih utuh dan justru singa itu bisa diusir.

Janganlah gembira melihat satu persatu komponen ummat Islam dipreteli dengan dalih tak sejalan dengan Pancasila dan sebagainya. Sehingga posisi ummat Islam menjadi tersudut. Jangan  mengira kita bisa hidup lebih nyaman dalam ketidak berdayaan, sebagai akibat kepemimpinan ummat Islam yang fragmatis.

Dahulu PartaiIslam itu adalah partai yang sangat disegani, ummat Islam bersatu mendukungnya. Tetapi belakangan Parpol Islam dipimpin oleh pimpinan yang memiliki sikap yang sangat fragmatis. dan hasilnya sangat nyata, yaitu penurunan jumlah kursi dan perolehan suara. Partai itu menjadi partai gurem, kecil dan memiliki nilai tawar. Hanya sebagai pelengkap saja.

Pimpinan Ormas Islam yang fragmatispun nanti akan bernasib tak beda. Ummat yang dipimpinnya nanti akan semakin lemah dan bahkan dalam kekerdilannya mereka akan saling mencurigaiantara satu sama lain, yang bermula dari pemimpin yang fragmatis. Pemimpin yang fragmatis itu satu saat condong ke kiri dan saat yang lain akan condrong kepada yang menurut hemat mereka bisa menguntungkan sekalipun hanya sesaat.

Dibutuhkan orang yang berani untuk memringatkan pimpinan Islam yang bersikap fragmatis dalam kepemimpinannya. memang itu sangat tidak populer, salah salah bisa diusir dari lingkungan organisasi yang sejatinya telah sama sama dibesarkan. Tetapi Allah mengatakan hendaklah ada kelompok yang menyeru kebenaran. Marilah kita renungkan bersama.

Tidak ada komentar: