Senin, 03 Juli 2017

JENGGOT BISA SELAMATKAN KAMU DARI HOMOSEKSUAL


Jika di lingkungan Islam Indobesia sempat ada pihak yang nengolok olok bahwa memelihara jenggot membuat seseorang akan menjadi bodoh, pernyataan ini memang tidak didukung referensi seminimal apapun, tetapi karena yang mengucapkannya adalah seorang tokoh yang amat dihormati dan dicintai oleh pendukungnya, maka seberapun kekliruannya, tetap saja akan berpengaruh, dan tentu ribuan orang menjadi sangat bimbang, terutama mereka yang ditumbuhi jenggot lebat.

Sebenarnya Rasulullah SAW pernah menganjurkan untuk memilihara dan membiarkan jenggot tumbuh lebat, apalagi pada saat itu orang orang Yahudi dan Nasrani lebih gemar memelihara kumis mereka. Mungkin untuk membedakan antara Islam dengan Yahudi dan Naeroni maka dari jenggotnya. Sejak saat itu memang Yahudi dan Nasrani benar benar tidak sukamemelihara atau memanjangkan jenggotnya.

Karena Rasul pernah memerintahkan untuk memelihara dan memanJnangkan jenggot kepada para peria, maka tentu saja lelaki pada umumnya memelihara jenggot. 
Seorang ria asal Rusia dimana ia adalah seorang pendeta, menyatakan bahwa seorang pria itu wajib menumbuhkan dan merawat jenggot. Hal ini dikarenakan, memiliki jenggot yang panjang ternyata bisa menjauhkan kita dari para pria – pria yang homoseksual.
“Tuhan memberi kita aturan. Tertulis bahwa Tuhan menciptakan setiap pria dengan jenggot. Namun orang-orang Khatolik barat rupanya telah benar-benar jauh dengan konsep ini,” kata Uskup Agung G, ereja Khatolik Ortodoks, Metropolitan Kornily, seperti dilansir dari laman Indy 100, Rabu (21/6).
Kornily juga memberikan sebuah ketegasan bahwa pada saat ini kebudayaan agama yang menumbuhkan dan memanjangkat jenggot sudah pelan – pelan pudar di negara barat. Dimana pada zaman sekarang ini banyak sekali pria – pria homseksual yang semakin meningkat di Rusia.
Ia beranggapan bahwa jenggot merupakan sebuah gambaran dari kepatuhan manusia kepada Tuhan. Karena rata – rata pria pada zaman dahulu pasti memanjangkan dan merawat jenggot mereka, termasuk Yesus sendiri.
“Singkatnya, jenggot adalah tanda. Kita tentu tidak bisa membayangkan Yesus atau orang suci lain tanpa jenggot. Manusia tidak seharusnya melawan Sang Pencipta. Melihat pakaian pria dan gaya rambut mereka sekarang benar-benar mengerikan,” pungkasnya.


Tidak ada komentar: