Rabu, 05 Juli 2017

DI MATA KEPOLISIAN UMMAT ISLAM ITU INTOLERAN ?



Di mata Kepolisian RI ummat islam ini benar benar parah, intoleran, sungguh tak pantas hidup berdampingan dengan masyarakat dunia yang pada saat ini sangat berperadaban tinggi. demikian setidaknya dari apa yang digambarkan film yang dinyatakan oleh pihak Kepolisian RI sebagai film terbaik  nampaknya Kepolisian berperan sebagai pihak yang menanamkan kebencian terhadap ummat Islam, demikian kira kira inti keberatan ummat Islam atas film yang dikeluarkan melalui proses lomba. Tidak kepalng tanggung, baik Kapolri dan Sutradara film pendek tersebut selain diminta untuk menarik kembali film yang sangat prokotaif tersebut, juga dituntut meminta maaf kepada ummat Islam secara terbuka. Alih alih akan menarik peredaran film itu serta meminta maaf, malahan yang ada justeru membela diri, dan membenarkan film hayali itu.

Apakah ummat Islam kecewa, jelas, tetapi pihak kepolisian boleh merasa lega karena masih ada kelompok fragmatis di kalangan ummat Islam yang nampaknya tak kebenaratan dengan tudingan film tersebut, mereka tak merasa Akebenaratan samasekali,bahkan mendukung film yang menghebohkan itu.

Apakah di lingkungan Kepolisian tidak ada yang beragama Islam, jawabnya adalah banyak, tetapi nampaknya literatir Kepolisian itu tentang Islam sangat terbnatas, demikian kata Ketua PP Muhammadiyah dalam nada kekecewaan yang sangat mendalam. Sehingga Kepolisian terkesan sama sekali tidak memahami Islam. Dan dengan keterbatasan tentang pemahaman terhadap Islam sehingga merasa perlu mengarang cerita bohonguntuk difilkan. Wajar pula bila seorang anggota DPR dengan dalaih menyambung lidah rakyat lalu mempertanyatakan agama yang dianut Kapolri secara pribadi itu apa. Tetapi dalam waktu yang bersamaan sipenanya seperti tak ingin pertanyaan ini dijawag oleh Kapolri dalam forum itu, nampaknya akan lebih elok bila dijawab langsung ke masyarakat. lalu apakah film ini sebagai jawabannya, entahlah. Barangkali ini politik tingkat tinggi.

memang harus diakui dalam beberapa hal ummat Islam itu kecuali sebagain kecil, umumnya bersikap intoleran, terutama terhadap, minuman keras, perjudian, narkoba dan pelacuran serta pelanggaran hukum. Ada kelompok ummat Islam yang menunjukkan intoleransinya terhadap sejumlah pelanggaran itu. Apalagi jika pihak Kepolisian nampaknya nyaris tak berdaya dalam beberapa pelanggaran tersebut di atas.

Jika saja memfilkan sejumlah hal yang yang sesuai kenyataannya dalam hal beberapa pelanggaran tersebut ummat Islam sangat intoleransi, maka barangkali ummat Islam tak akan merasa kecewa seperti ini. Dibanding Kepolisian mengarang cerita ynag sangat jauh dari kenyataan. Kita berharap banyak pihak bersedia membangu polisi untuk memperkaya literasi mereka tentang Islam, barangkali saja akan ada manfaatnya sekalipun kecil. Kita berharap Kepolisioan akan semakin dewasa.

Tidak ada komentar: