Jumat, 07 Juli 2017

BUTA MATA VS BUTA HATI

SURAT TERBUKA HABIB HUSEIN ALHABSI KEPADA TITO




Diluar konten  Surat terbuka Habib Husen Alhabsyi kepada Tito Carnavian Kapolri mengingatkan saya terhadap beberapa orang tunanetra yang sempat menjadi langganan saya dalam pijat urut tradisional, para langganan saya yang tunanetra  itu rata rata memiliki kecerdasan dan daya ingat luar biasa, karena tidak jarang mereka menyebut beberapa peritiwa penting yang mereka ketahui serta berbagai komentar sebagai ungkapan perasaan dan pemikiran mereka, diam diam saya mengagumi kecerdasan dan daya ingat para tunanetra itu.

Dengan munculnya youtube yang menampilkan seorang Habib Husen yang tunanetra itu menambah kekaguman saya saja terhadap mereka yang tunanetra, Habib Husen Al Habsyi melayangkan surat terbukanya kepada Tito Carnavian yang menjadi Kapolri itu. Tito Carnavian dikabarkan oleh media massa sebagai sosok yang sangat luar biasa cerdas sehingga sangat disayangi oleh Presiden Jokowi. Presiden mangajukan Tito Carnavian sebagai calon Tunggal dalam mengusulkannya sebagai calon Kapolri dan karena kecerdasan luar biasa yang dimiliki Tito Carnavian yang membuat para wakil wakil rakyat terhormat itu langsung menerima.

Saya menjadi terperangah dan terkesima ketika dengan sangat lancarnya Habib Husen al-Habsyi mengkritik habis habisan Tito Carnavian yang luar biasa cerdas dan jenius, seolah Habib Husen Al-Habsyi jauh lebih cerdas dari Tito. Saya mencari tahu kenapa sering seorang tunanetra menjadi lebih cerdas dalam hal hal tertentu, dibanding dengan mereka yang melek seperti kita kita ini. Entahlah, saya tidak memiliki referensi yang memadai.

Munkin selain dari Tito Carnavian yang diberitakan oleh media massa akan kecerdasannya ini, maka kita kita ini sering melihat itu hanya dengan mata saja, sementara merea para tiunanetra lebih cepat melihat dengan hatinya, sehingga kita menjadi lebih lambat. Marilah kita sebagai manusia biasa bisa mengambil hikmah dari surat terbuka kepada Tito Carnavian sehingga Allah lebih berkenan mununtun kita kepada kebenaran, semoga Allah menunjukkan kepada kita semua bahwa yang benar itu benar di mata dan hati kita, dan yang salah itu juga adalah salah di mata dan hati kita. Karena sesungguhnya kita mampu melihat sesuatu baik dengan mata dan juga dengan hati.


Tidak ada komentar: