Kamis, 15 Juni 2017

Temui Raja Salman, Erdogan Sebut HRS Pantas Sebagai Penengah Konflik Tim...



TETAPI MUNGKIN HABIB LEBIH MEMILIH BERJUANG DI INDONESIA

Walaupun Erdogan berpendapat bahwa Habib Riziq memiliki potensi untuk menyeklesaikan konflik di Timur Tengah, tetapi saya yakin beliau akan lebih memilih berjuang di Indonesia, karena perjuangannya di Indonesia jauh lebih membutuhkan kehadirannya. Perjuangan beliau semula hanya sekedar menegakkan aturan perihal minuman ketas, perjudian dan pelacuran, tetapi belakangan mengantisipasi kembalinya PKI serta mengupayakan munculnya Pemimpin Muslim di daerah daerah yang mayoritas penduduknya ummat Islam. Walaupun disadari bahwa perjuangnnya itu selain tidak mudah, juga akan mengancam dirinya dipenjara atas pengaduan yang labih banyak diwarnai oleh fitnah. Itu disadari.

Kasus yang paling berat sekarang adalah kasus kasus tuduhan Chating Porno, ini diusut oleh pihak Kepolisian berdasarkan laporan anonimous, walaupn belakangan anonimous membantah keterlibatan mereka bahkan menyatakan perang dengan pihak Kepolisian Indonesia manakala anonimous masih tetap dikait kaitkan dengan kasus ini. Tetapi masalahnya kasus sudah terlanjur berjalan, dan tak bisa begitu saja kasus ini dihentikan oleh Polisi. Sayang Kepolisian lebih tertarik memburu sang Habib Riziq ketimbang menangkap sipenyebar fitnah, sikap Kepolisian seperti itu karena Kepolisian sangat yakin dengan keterangan sejumlah pakar IT. Walaupun pakar IT yang terlibat justeru dicibir netizen, karena gambar gambar yang dijadikan bukti itu juga bisa dibuat oleh mereka yang tak begitu paham IT.

Apa boleh buat bila namapun tercoreng moreng, Tuhan maha adil, siapa uang fitnah nantinya juga akan dijatuhkan oleh Allah dengan cara yang lebih menyakitkan dan memalukan, sehingga di lingkungan keluarga sendiripun sudah tak berharga lagi. Tetapi untuk saat ini keberanian dan ketegasan serta keistiqomahan yang dimiliki oleh Habib Riziq sebagai ulama nyaris tak dimiliki oleh ulama yang lain. Karena justeru ulama yang semula kita berharap banyak justeru bersikap sangat fragmatis, sangat kentara dimata awampun bahwa mereka masih menginginkan jabatan atau setidaknya keuntungan material dari Pemerintah, sehingga keberpihakannya kepada ummat semakin terasa hambar.

Jadi Habib Riziq Shihab dibutuhkan untuk menyemangati ula ulama yang lain yang masih menempuh jalan lurus sambil menantikan kesadaran mereka kembali untuk kembali bersama ummat menyarakan kebenaran sekalipun pahit, karena Habib Riziq bersama ulama lainnya yang masih konsisten sejatinya masih memerlukan dukungan dari ulama yang sekaligus pemimpin organisasi yang memiliki massa anggota yang sangat banyak.

Perjuangan pada saat ini adalah dalam rangka menegakkan kepemimpinan para ulama, mengantisipasi kembalinya pham komunis serta masuknya pengaruh asing yang ternyata sangat menginginkan menguasai Indonesia. Ada cara yang ingin ditempuh asing untuk menguasai Indonesia, pertama memiliki (1) Presiden yang lemah dan kurang dukungan dari rakyat, kedua (2) dibencinya para ulama oleh ummat sendiri, ketiga (3) saling curiga mencurigai ummat Islam satu dengan yang lain.  Kita membuituhkan sosok ulama yang mampu mempersatukan ummat dan sekaligus mempersatukan ulamanya, yang sudah memiliki bukti kemampuan itu baru Habib Riziq Shihab.

Sehariusnya Habib Riziq itu kita bela sebagai sesama muslim, bukan justeru ikut ikutan mencerca. Andai dia benar melakukan Chating porno itu harus kita bela senagai muslim, kita tak boleh mengumbar 'aib saudara kita, karena kita juga takut ancaman bahwa Allah akan mengumbar 'aib kita. Itu jika Habib benar melakukan chating porno. Tetapi ini semakin hari semakin jelas bahwa kasus ini hanya rekayasa murahan. Satu persatu fitnah keji dalam kasus ini mulai terungkap mengapa justeru pihak muslim sendiri yang semangat mempermalukannya, padahal yang bersangkutan sudah melakukan sumpah mubahalah mempertaruhkan keluarga dan keturunannya, dan sumpah itu kembali dilakukan di tanah suci.

Perjuangan Habib Riziq untuk memopersatukan ulama dan mempersatukan ummat arus kita teruskan, bila benar benar kita ingin melanjutkan perjuangan Ulama dan Islam Nusanttara, semangat Ulama dan Islam Nusantara akan menjadi sekedar selogan kosong manakala kita tidak mampu mepersatukan ummat dan ulama. Benar apa Habib Riziq bahwa diantara ulama ada yang memiliki etika tinggi lembut dan santun, maka itu sangat tepat manakala perjuangan diibaratkan sedang menanam serta memupuk dan memelihra, tetapi ketika banyak hama yang merusak tanaman, maka hama itu juga harus dibersihkan dalam rangka menjaga kesuburan dan perkembangannya, untuk membersihkan hama tidak lagi cukup dengan senyum.



Jika benar pembicaraan antara Erdogan dari Turki dan Kerajaan Arab Saudi untuk menugaskan Habib Riziq sebagai duta untuk menyelesaikan perpecahan di Timur Tengah itu adalah kehormatan besar bangi bangsa ini, maka seharusnya kita dorong, jangan justeru mencaci makinya habis habisan agar tidak berharga di mata siapapun. Memang seharusnya kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk membuktikan bahwa negara terbesar penganut Islam memiliki peran dunia Islam yang lebih signifikan.

Waktu Habib Riziq Shihab diwawancarai Radio Internasional Kerjaan Arab Saudi nampak sekalibeliau tangkas dalam menjawab berbagai pertanyaan dan beliau mampu mempersandingkan peluang kerjasama antara Indonesia dan Arab Saudi  untuk bersinerji membangun dunia Islam yang dimulai dari membangun hubungan baik antara Isnonesia Arab Saudi, sehingga saya menilai bahwa Habib Riziq pantas diangkat sebagai Duta Besar Indonesia  untuk Arab Saudi dan beberapa Nagara disekitarnya. Tetapi Erdogan lebih dari itu beliau melihat potensi Habib Riziq berpelung menjadi penengah dalam upaya mempersatukan sejumlah negara Islam di wilayah Timur Tengah.

Secara spontan saya berpendapat sejatinya ulama seperti Habib Riziq di mata sebagain besar ummat lebih dibutuhkan kehadirannya di Indonesia untuk mempersatukan ummat dan mempersatukan ulama Indonesia. Sadar ini memang tidak mudah karena di kalangan yang tidak menyukai Islam justeru mereka ingin sebaliknya, yaitu saling benci antara para ulama, sehingga ummatpun tidak mempercayai ulama, Atau setidaknya mereka berharap agar ulama benar benar tidak melibatkan diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mereka cukup memimpin ummat dalam beribadah saja.

Itulah salah satu perjuangan Habib Riziq selama ini yaitu agar para ulama dan ummat Islam lebih memiliki peran yang signifikan guna mengantisipasi kemablinya paham Komunis serta faham lainnya sepetrti neoliberal umapamnya, faham neolob ini dipasartkan smabil memberikan bantuan pinjaman dana kepada Indonesia. Untuk itu maka ummat Islam harus memiliki filter, dan filter itu baru akan terbentuk manakala UU serta aturan lainnya dapat ditegakkan secara adil dan bermartabat.

Tetapi sebagai masyarakat dunia, dan negara terbesar dari Islam dunia, maka para ulama harus merespon dengan baik maksud Erdogan menunjuk Habib sebagai salah satu tokoh yang diminatai tenaganya untuk mempersatukan Islam seputar Tengah yang sering diterpa ketidak sepahaman antara satu dengan yang lain. Bisa Habib dilepas sementara dengan syarat para ulama memiliki kesepakatan semangat untuk menyatukan diri dan sekaligus menyatukan ummat, seperti cita cita yang diidamkan oleh Habib Riziq Syihab.

Tidak ada komentar: