Kamis, 29 Juni 2017

Kau Adalah Aku Yang Lain Untuk Memojokkan Ummat Islam ?



Entah apa maksudnya semula, tetapi belakangan ummat Islam merasa disudutkan dengan Film pendek durasi sekitar delapan menit  yang justeru dijadikan Kepolisian sebagai film terbaik yang justeru akan disosialisasikan. Berbagai protes dari kalangan ummat Islam segera mengemuka, dan selain menarik film yang bersangkutan Kepolisian dan Sutradara Fil dituntut meminta maaf. Tetapi tentu saja pihak Kepolisian maupun Sutradara tidak menerima begitu saja protes ummat Islam atau siapapun, karena dari kacamata Kepolisian dan perfileman akan berpendapat bahwa film pendek ini sesuaidengan kenyataan dan memiliki nilai nilai pendidikan.

Sampai kapan ketidak cocokan antara pihak Kepolisian dengan Ummat Islam ini akan berlangsung entahlah, bisa jadi akan sama dengan mendiang Presiden Soekarno dan Soeharto dahulu, yaitu kedua Prsiden yang sering dituduh sebagai Presidn yang dikator itu justeru baru merapat kepada ummat Islam pada saat saat keduanya sudah mulai mengalami kelemahan dan mengendurnya dukungan dari pihak yang selama ini sangat mendukungnya. Entahlah. Tetapi yang kita harapkan adalah rajim ini tidak boleh selamanya akan mengalamiketegangan dengan ummat Islam.

Sebetulnya kita sangat berharap banyak, ketika Presiden Jokowi dan beberapa pejabat lainya menghimbau keoada semua pihak agar menghentikan kegiatan kegiatan seperti unjukrasa dan semacamnya, karena hal tersebut dirasakan oleh Pemerintah sangat mengganggu aktivitas Pemerintahan, kontraproduktif. Tetapi dengan kemunculan film pendek yang sangat prpokatif ini tentu saja masyarakatpun akan bertanya tanya, apa makna himbauan Presiden Jokowi tadi.

Pada saat kampanye Pilkada DKI juga salah satu calon menampilkan film pendek yang juga menyudutkan ummat Islam secara keseluruhan, Tim Pemenangan kubu yang bersangkutan juga mengatakan bahwa apa yang ditampilkan dalam film Pendek itu selain kenyataan juga memiliki nilai didik, mereka kekeh mempertahankan walaupun film yang bersangkutan akhirnya dihapus dari web resmi mereka tetapi kopy film tersebut beredar dan viral. Akhirnya juga kubu ini menuai hasilnya, yaitu kalah telak diluar dugaan semua pihak, dan bertentangan dengan hitungan matematis.

Masih terngiang diingatan sema Bangsa Indonesia bahkan dunia betapa mulianya ummat Islam yang diekspressikan oleh jutaan peserta unjuk rasa 212 yang memprotes penistaan agama oleh seorang Gubernur DKI yang sedang digadang gadang sebagai "Calon Presiden Yang Datang" ditengah hiruk pikuk aksi unjukrasa tiba tiba muncul sepasang pengantin yang sedang maresa kesulitan lalu menuju gereja Katedral karena banyaknya peserta aksi unjuk rasa.

Tetapi spontan peserta aksi unjukrasa memberikan jalan yang selapang lapangnya agar kedia mempelai ini dapat berlalu menuju Gereja. Bahkan para peserta aksi unjukrasa ikut memayungi kedua mempelai, karena hujan semakin deras, gaun pengantin dibantu diangkat peserta pengunjukrasa agar tidak basah dan kotor, pada saat Bangsa Indonesia merasakan keindahan hal tersebutlah Film milik Polisi yang menyudutkan ummat Islam itu disosialisasikan. Ummat Islam sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh pihak Kepolisian.

Semogal ini bisa diselesaikan secara baik baik, demi NKRI.

Tidak ada komentar: