Jumat, 16 Juni 2017

DUS NUR MENGUCAPKAN SUMPAH MUBAHALAH



SUASANA BATIN SEORANG DAI DAN PENEGAK KEBENARAN.

Menyusul apa yang dilakukan Habib Riziq Sihab maka giliran Gur Nur, seorang Kaiayai Muda yang berpikiran jernih mengucapkan sumpah Mubahalah, nampaknya hal tersebut terkait adanya pihak yang telah menyampaikan pengaduan kepada pihak Keplisian bahwa Kiyai muda ini melakukan penghinaan kepada Presiden, menentang Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Tujuh buah al-Quran ditaruh di atas kepalanya, dalam keadaan wudlu dihadapan para santrinya beliau mengucapkan sumpah Muhabalah bahwa Bila Ia memiliki niat untuk menentsila, UUD 1945 Pancasila dan NKRI maka Ia minta agar Ia dilaknat Allah. Manakala dalam pikirannya bersih dari keinginan menghina Pancasila, UUD 1945 dan NKRI maka dia mendoakan agar mereka yang telah melaporkan kepada pihak Kepolisian dan pejabat apa saja di mana saja yang ingin menjebloskan Ia ke Penjara, maka didoakannya semua yang baik baik bagi mereka semua.

Gus Nur sudah mengucapkan sumpah Mubahalah setelah Ia tahu ada sejumlah orang yang mengadukannya ke Kepolisian dengan tuduhan konon menghina pejabat, anti Pancasila, anti UD 1945 dan anti NKRI. dan yang bersangkutan menduga maka tak akan lama lagi Ia akan djemput Kepolisian. Tetapi baginya sumpah Mubahalah yang diucapkannya, sumpah Mubahalah diucapkannya karena dia yakin bahwa bagaimanapun caranya menyampaikan isi hatinya maka tidak mungkin mereka akan mempercayainya, maka Ia pun berniat manakala dalam sidang nanti maka Ia tak membutuhkan seorang pembela, silakan saja hukuman ditimkan. Sedang isteri dan anaknya serta para santrinya diserahkan sepenuhnya kepada Allah.

Sebagai orang awam yang kurang paham tentang hukum dan perkembangan politik Indonesia saya sangat mencemaskan situasi batin seorang Gus Nur yang ceramah ceramahnya demikian klear itu sejatinya sangat mewakili suasana batin seorang dai, suasana batin seorang Kiyayi yang berkeinginan menyuarakan kebenaran. Nanti pada saatnya Ia akan lemah dan bertekuk lutut dihadapan sebuah surat pengaduan, lahirnya sebuah pengaduan itu akan menjadi tonggak berakhirnya sebuah perjuangan, dan mereka lebih ikhlas untuk seumur hidup meringkuk di dalam penjara pada era renim penguasa.

Di belakang seorang Gus Nur yang cerdas dan klear, sbetulnya masih banyak ualama yang selevel atau bahkan di atasnya. Saya yakin mereka itu semua akan lunglai stelah aduan fitnah dikirim kepada Kepolisian. Lalu negara ini akan hancur setelah tak ada lagi boleh dan sanggup berbicara, apapun bila bertentangan dengan penguasa. Astaghfirullah.

Tidak ada komentar: