Kamis, 17 Agustus 2017

Wiranto Terlibat Rekaya Kerusuhan



Wiranto Jago ngarang cerita, itu komentar pensiunan TNI yang juga kolega Wiranto sendiri dalam suatu wawancara di TV itu pertanda ada disharmonis antara para mantan petingi TNI, tetapi pada saat ini Wiranto memiliki panggung, maka banyak pihak berharap Wiranto adalah sosok jujur bicara apa adanya karena salah sekalipun manakala berulang ulang dibicarakan maka masyarakat akan mengira benar adanya. bisa jadi Wiranto tergolong jenderal yang banyak tahu tentang yang orang orang tidak tahu. Memang sich nanti Tuhan yang akan membukakan aib seseorang di akherat terhadap hambanya yang senang mengumbar keslahan orang lain, apalagi sedikit dipoles cerita bohong. Tetapi jelas keinginan masyarakat adalah cerita yang sebenarnya terjadi.Kita berharap para mantan petinggi TNI itu mampu menyelesaikan masalah diantara mereka dan mengutamakan keutuhan bangsa ini secara bermartabat.Itu yang harus kita dorong.

Keterbatasan sudut pandang dari masing masing pelaku, maka sulit bagi pelaku sejarah menjelaskan keseluruhannya. Lain kesaksian yang satu, lain lagi kesaksian yang lainnya. Maka sejatinya mereka yang berbeda jangan mengaku paling benar. Dan nantinya belakangan akan terbuka lebar, ini sangat mungkin bila kesaksian kesaksian sejarah itu mendapatkan kesempatan manggung atau mampu menulis secara jernih, bisa saja yang semula tidak disebut sebut belakangan mulai disebut sebut karena kesempatan datang belakangan.

Walaupun entah benar atau salah, contohnya dahulu tak ada orang menyebut LB Murdani adalah tokoh yang merekayasa terjadinya huru hara. Tidak cukup nama besar LB. Murdani tetapi sejumlah nama besar yang kini berda dipasukan Jokowi terlibat rekayasa kerusuhan itu sebagai loyalis perancang rekayasa kerusuhan LB. Benarkah LB Murdani perancangnya, masih perlu diuji lagi. Jelas cerita ini sangat mengejutkan, kita semua mengharap ada yang keliru dalam informasi ini, tetapi apa boleh buat, konon  hasil penelitian Prof, Salim Said merupakan sentral informasi ini, yang sebelumnya  Fadlizon telah mengedarkan tulisannya. Sehingga sulit bagi masyarakat untuk menidakkannya,karena harus dibantah dengan hasil penelitian uang bertahun tahun pula, semoga kita bisa dewasa menerima simpangsiurnya kesaksian sejarah ini. Terlebih LB Murdani sedang sakit hati kepada Presiden Soeharto.

Belakangan ini selain Wiranto, Juga disebut sebut Megawati, Yusuf Wanandi Syofyan Wanandi konon dalam catatan hasil penelitian Prof. Salim Said itu sering disebut sebut dalam merekaya kerusuhan itu. Teruis terang ini berita yang sangat menghawatirkan. apakah Profesor telah mengecek ulang data dan bukti serta kesahehan informasi yang didapatkan untuk menulis hasil penelitian ini.Sekali lagi kita harusbersabar dalam menerima kesaksian yang mulai banyak suara bertentangan ini. Suara mulai berimbang dan tidak lagi di dominasi kelompok tertentu lagi.

Dan tidak kalah pentingnya, kita berharap para pihak segera membantah serta menjelaskan kepada khalayak manakala memang penelitian tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya. Saya berharap kita masih beralasan untuk tetap menghormati mereka mereka yang sudah terlanjur kita hormati karena tak ada alasan untuk berhenti menghormati mereka. semoga.Terus terang kita menyesalkan para mantan petinggi TNI kenapa dahulu justeru berdebat secara terbuka, seperti itu. Terus terang tak ada yang bisa menyelsaikan ini, tidak juga Prof. Salim Said yang bertahun tahun melaksanakan penelitian itu, Sesungguhnya mereka sendiri. Bisakan yang menyebar fitnah mencabut semua perkataannya, dan meminta maaf, agar kami tidak dipusingkan, karena pelaku sejarahpun hanya mampu menjelaskan sesuatu dari kacamata mereka masing masing, lalu mengapa justeru ada yang mengaku paling benar. Itulah sejarah kita.

Saya berharap apa yang ditulis dalam  VOA Islam 30 Juni 2014 tentang sekelompok orang yang terlibat perekayasaan kerusuhan Mei 1998 itu tak satu kalimatpun yang benar, tetapi sayang kini tahun 2017 masih juga belum ada bantahan dari kalangan manapun. Mungkin karena kelompok ini kini sedang menguasai panggung. Sehingga peluang mempertanyakan semakin menciut kecil. Hanya dijawab oleh kecarut marutan Indopnesia sebagai bangsa, yang tak mampu ditangani penguasa secara benar, sehingga hanya kepada Tuhan kita berdoa agar kita sebagai bangsa tetap terlindungi dan terpelihara. Amin.

Tidak ada komentar: