Fachruddin : Kliping Dan Catatan Tentang Bahasa, Retorika, Sastra, Aksara dan Naskah Kuno
Senin, 07 Agustus 2017
GADUH ITU YANG DIINGINKAN VICTOR, MENGAPA MUI TUNTUT PERMINTAAN MAAF.
Pihak MUI meminta Victor segera menyampaikan permohonan maaf kepada ummat Islam dengan alasan untuk menghindari kegaduhan yang tak perlu. Jelas himbauan MUI tak akan dilayani, karena memang pihak Victor justeru berharap kegaduhan. Dengan kegaduhan itu maka akan semakin jelas siapa lawan dan siapa kawan, siapa yang Panasilais dan siapa yang anti Pancasila, NKRI dan UUD 1945. Menurut Victor dan Nasdem langkah adalah dalam rangka mengimbangi kecerdasan Politik Presiden Jokowi bila perlu pihak Penguasa yang menciptakan kegaduhan, karena itu merupakan langkah cerdas yang harus dilaksanakan dan dipertahankan.
Adalah sia sia menghimbau Victor dan Nasdem meminta maaf karena yang diharapkan muncul justeru adalah kegaduhan itu. Mungkin langkah kepolisian mempertunjukkan kejituannya ketika menangkap sejumlah aktivis adalah merupakan strategi cemerlang yang ditempuh oleh Pemerintah sebagai Penguasa dengan dukungan sejumlah partai antara lain Nasdem bersama sejumlah partai lainnya sebagai Partai Pendukung Penguasa.
Politik kegaduhan waktu zaman penjajahan Pemerintah Kolonial Belanda dahulu memang sangat populer. Artinya Pemerintah Kolonial mengadu domba antar masyarakat pribumi agar terjadi kegaduhan, yang salah satu pihaknya merapat ke Pemerintahan Kolonial. Tetapi kegaduhan yang dimaksudkan oleh Vicytor itu adalah kegaduhan antara masyarakat dengan Penguasa. Bagi Victor kesdanggupan Pemerintah menciptakan gaduh itu selain kebenarnian yang selayaknya dipuji, juga itu adalah pertanda kecerdasana yang luar biasa.
Masih membutuhkan waktu yang panjang apakah thesis Victor dan Nasdem ini akan berhasil membangun kejayaan dengan teori rusak rusakan dahulu nanti kita sama ama berangkulan membangun membangun dengan memanfaatkan segala potensi yang tersisa yang masih ada. Tetapi bagi yang percaya dan bersimpati dengan teori Vicor ya silakan saja mau apa kalian ... tetapi saya yang bodoh ini tidak. Maafkan saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar