Rabu, 23 Agustus 2017

SRI RANTI PAHLAWAN KAMI



SAYA BUKAN olahragawan, apalagi pakar olahraga, tetapi hanya warganegara Indonesia, warga biasa, warga yang kurang cerdas mengakses hasil pembangunan, ada diposisi menengah ke bawah yang cenderung di bawah. Tetapi dalam dunia olahraga saya juga memiliki rasa fanatisme kebangsaan.  Saya ikut merasa prihatin akhir akhir ini Bangsa kita mengalami paceklik prestasi olahraga. Seingat saya dahulu kita adalah Rajanya di Sea Game, tetapi akhir akhir ini kita sulit akan mencapai prestasi yang lalu. Dahulu negara yang kita jadikan sasaran dalam mengoleksi medali, justeru berbalik mempecubdani kita di gekanggang pertandingan. Itulah sebabnya ketika Sri Santi meraih emas pertama bagi Indonesia dari cabang memanah, maka Kami tetapkan Anda Sebagai Pahlawan Kami. Apalagi kau masih kekeh mempertahankan hijab penutup rambutmu yang tergolong aurat itu, simati kamipun bertambah.

Perkara Presiden Jokowi simpatinya lebih jatuh kepada atlit Wushu Linswel Kwok,itu adalah pilihan Jokowi hak belaiu sebagai anggota masyarakat, sama dengan hak saya mengganggap Sri Yanti sebagai pahlawan pembuka jalan mendapatkan emas pertama, sementara Lindswel Kwok peraih emas kelima. Presiden Jokowi tidak sendirian, karena ternyata orag banyak juga memilih Lindswel sebagai atlit tercantik. Memang sebagai Presiden Jokowi harus memilih semuanya, tidak pilih kasih. Tetapi bukankah Jokowi sebagai pribadi juga memiliki hak memilih siapa yang akan diviralkan secara blowup di akun facebooknya. Jangan sekalikali merampas hak Presiden Jokowi sebagai warga terbaik.

Bukan karena Sri Yanti sebagai pribumi dan mengenakan hijab. Tetapi sekali lagi hak, hak Jokowi sebagai warga yang baik, kita semua harus hargai itu. Memang sih pada saat ini simbol simbol Islam dan budaya Islam sedang tidak disukai paska kekalahan Ahok di Pilkada, dan terbuktinya Ahok menista agama di Pengadilan, dengan ganjaran dua tahun. Bukan hanya hijab yang dibenci orang, tetapi juga janggut, celana cingkrang, gamis, serban serta jidat hitam karena sholat juga sedang tak disukai orang. Tetapi nanti saya yakin kebencian dengan dasar yang sangat remeh temeh itu akan segera move on.  Karena bahaya yang sedang mengancam itu adalah kembalinya faham Komunis ke Indonesia.

Saya berharap agar Sri Yanti tenang saja, karena biasanya para atlit pulang berlaga akan mendapatkan hadiah, secara merata, bahkan peraih medali akan mendapat tambahan hadiah tanda simpati, dan tentunya peraih medali emas akan mendapatkan hadiah yang lebih besar, Semoga sama besarnya antara peraih emas panahan dengan peraih emas wushu. Senangkanlah hatimu wahai pahlawanku.  Karena aku tak sendiri jadi engkau adalah pahlawan kami.
.

Tidak ada komentar: