Fachruddin : Kliping Dan Catatan Tentang Bahasa, Retorika, Sastra, Aksara dan Naskah Kuno
Minggu, 06 Agustus 2017
VICTOR L Politisi NASDE. Penguasa Mencipatakan Kegaduhan Itu Bagus
Seorang politisi Nasdem Victor Laiscodat sebagai Parpol Pendukung Pemerintah yang berkuasa berpendapat bahwa kegaduhan kegaduhan itu perlu diciptakan dan direkayasa, teori politisi yang satu ini cukup dangkal,yaitu bahwa dengan kegaduhan kegaduhan itu nanti akan bermunculan reaksi dan dengan munculnya reaksi itu maka Pemerintah tinggal menindak saja. Karena para penjahat anti Pemerintah tentu akan keluar dari sarang tampa diundang. Victor Laiskodar bukan hanya berteori, karena dia sendiri yang berusaha menciptakan kegaduhan dengan menyampaikan pidato yang kontroversi di NTB, nampaknya itulah strategi cerdas Jokowi yang berulang kali diouji oleh Victor sebagai politisi andalan Nasdem.
Pidato Victor yang sangat menyakiti Islam itu barangkali saja merupakan strategi cerdas Nasdem untuk memancing tokoh Islam untuk bereaksi, tentu dengan tujuan yang seperti dijelaskan, adalah munculnya reaksi para pihak yang tak sejalan dengan Penguasa. Manakala mereka terpancing maka akan menjadi terang benderang siapa siapa yang bisa dianggap berbahaya. Saya memahami apa yang disampaikan ahli politik ini dengan praktik kepemimpinan Presiden Jokowi yang gemar menangkap tokoh tokoh gaek yang sedang dalam perawatan dokter seperti Rachmawati Soekarnoputri dan Sri Pamungkas serta nenek Sarumaet, yang ujung ujungnya dilepaskan karena takada bukti itu.
Saya oramg awam tentang politik dan hukum, tetapi teman teman yang pemahamannya masih selevel keawamannya justeru merasa geli dengan apa yang dilakukan Kepolisian yang menangkap tokoh gaek yang sedang pada sakit di subuh buta yang seolah memang sudah memiliki bukti syah dan Negara dalam keadaan darurat. Tapi gak apalah, mumpung kuasa. Hanya harapan kami sebagai rakyat ini, jangan sampai penerapan politikserta taktik dan strategi ini tidak justeru menghancurkan kekohan bangunan persatuan bangsa, Itu saja, gak muluk muluk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar