Kamis, 12 Juli 2012

KEBAHASAAN : Dialek Bahasa Lampung Tak Mungkin Disatukan


BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bahasa Lampung yang terdiri atas dua dialek tidak mungkin digabungkan, kata pengarang buku bertajuk Lampung Pepadun dan Saibatin/Pesisir Sabaruddin Sa, Rabu (11-7).

Menurut dia, bahasa Lampung tidak mungkin dapat disatukan, mengingat banyaknya kosakata dalam tata bahasa Lampung yang sangat tidak dimungkinkan. Dia mengungkapkan hanya 12% kata-kata dalam bahasa Lampung yang sama pada dialek api dan nyow.

"Pernah diteliti ternyata dari sampel acak yakni 100 kata hanya 12 yang sama. Sehingga, tidak bisa disatukan pepadun dengan saibatin, keduanya bagaikan rel kereta api yang tidak bisa menyatu," ujar dia pada saat peluncuran bukunya di Sekretariat DPD Lampung Sai, Rabu (11-7).

Menurut dia, buku yang diakuinya masih perlu banyak pembenahan merupakan pancingan bagi semua masyarakat Lampung untuk peduli atas akar kebudayaan Lampung, khususnya generasi muda yang diharapkan peduli terhadap pengembangan aksara dan bahasa Lampung.

Kepala Dinas Pendidikan Lampung Tauhidi yang hadir dalam peluncuran berjanji akan mendorong buku tersebut menjadi referensi untuk mata pelajaran muatan lokal. Namun, tentunya hal itu dapat segera dijalankan jika disetujui Gubernur Lampung.

Ketua DPD Lampung Sai M. Irwan Nasution berharap melalui buku, masyarakat dapat memahami Lampung. Dia mengapresiasi langkah Sabaruddin yang telah menghasilkan buku yang bermanfaat bagi masyarakat Lampung.

Pengamat budaya Lampung, Syarifuddin Basyar, mengatakan buku dengan 889 halaman dapat menjembatani penyampaian pengetahuan budaya dalam lingkup sehari-hari.

"Pak Sabar berusaha menyusuri Lampung dari masa ke masa, berani sekali. Meskipun beliau lebih memilih lokus yang sangat lebar sehingga muncul keraguan apakah ini melihat kedalaman," ujar dia. Dia menegaskan kini saatnya budaya harus tertanam kuat di diri anak muda Lampung. (VER/K-1)
Sumber : Lampost 11 Juli 2012.

Tidak ada komentar: