Jumat, 07 Januari 2011

Sejarah Kampung Islam Gelgel

Masuknya Agama Islam Ke Bali


MIMBAR bersejarah milik Masjid Nurulhuda Gelgel Bali.

Masuknya Agama Islam ke Bali dimulai dari daerah Klungkung setelah runtuhnya Majapahit. Klungkung merupakan kerajaan Hindu yang terbesar dan berwibawa di Bali.

Menurut cerita rakyat sekitar tahun 1500 M datanglah Raja Dalem Ketut (saudara Raja Dalem pasuruan) masih termasuk dinasti Majapahit, dari Jawa ke Bali. Kedatangannya ke Bali pada waktu itu karena Majapahit sudah masuk Islam Raja Dalem Ketut mendirikan kerajaan di Klungkung.

Tak lama kemudian datanglah Ratu Dewi Fatimah dari Majapahit yang telah menjadi seorang muslimah. Ratu Dewi Fatimah selain sebagai saudara sepupu adalah kekasih Raja Dalem Ketut sewaktu masih di Jawa. Oleh keyakinan agamanya dan cintanya kepada Raja Dalem Ketut, maka Ratu Dewi Fatimah dating ke Bali, tepatnya Klungkung dengan niatnya untuk berusaha mengajak Raja Dalem Ketut memeluk agama Islam, menjadi istri Raja Dalem Ketut setelah Raja Dalem Ketut menjadi muslim, bersama Raja Dalem Ketut mendirikan kerajaan Islam.

Raja Dalem Ketut yang bertemu dengan Ratu Dewi Fatimah adalah Dalem Ketut Sri Krisna Kepakisan. Pada Babad Bali menyebutkan bahwa Dalem Ketut Sri Krisna Kepakisan beristana di Samperangan daerah Gianyar-Bali. Ia memerintah di Bali atas pengangkatan Maha Patih Gajah Mada. Ada juga berpendapat bahwa yang mula-mula dating ke Istana Gelgel untuk menghadap Sri Waturenggong (Raja waktu itu) adalah Fatahhillah (Raden Fatah) seperti yang ditulis oleh Gorasirikan dalam buku “Dung Paman Cangah” dimana pada tahun Candra Sangkala yaitu tahun Saka 1400 atau tahun 1478 M. kerajaan Majapahit jatuh karena diserang oleh pasukan Girindera Wardana dari Kediri. Pada kesempatan itulah Raden Patah, Putra Raja Brawijaya, Raja Majapahit terakhir yang lahir dari seorang Padmi dari Palembang oleh para Wali dan Alim Ulama’ dinobatkan menjadi Sultan Demak (Jawa Tengah)

Raja Bali yang bernama Sri Dalem Waturenggong memerintah dari tahun 1460-1550 M yang beristana di Gelgel. Beliau sangat sakti dan bijaksana mengatur pemerintahan. Ini terbukti beliau memerintah sangat lama ± 90 tahun. Wilayahnya yang dikuasainya meliputi seluruh Bali, Sasak (Lombok), Sumbawa, Belambangan hingga Kugar.

Dengan menggunakan politik pendekatan Raja-Raja pada saat pemerintahannya itu datanglah serombongan orang Islam ke istana Gelgel. Ternyata waktu itu baginda masih muda, datanglah utusan dari Mekkah membawa gunting dan pisau cukur hendak mengislamkan baginda. Baginda amat marah. Pisau cukur langsung dicukurkan pada telapak kaki baginda (Sri Dalem Waturenggong) dan tumpullah pisau cukur itu. Guntingnya diguntingkan pada jari tangan baginda namun gunting itu terpisah.

Utusan dari Mekkah dimaksud adalah orang-orang dari Demak yang beragama Islam. Karena gagal mengislamkan Raja, maka rombongan kembali ke Demak (Jawa). Beberapa orang pengiringnya masih tinggal di Gelgel. Rombongan dari Demak datang ke Gelgel diperkirakan 1460 M, yaitu semasa pemerintahan Raden Fatah di Demak. Orang-orang yang tinggal di Gelgel inilah yang kemudian menurunkan orang-orang Islam di Gelgel sampai saat ini.

Tidak ada komentar: