Fachruddin : Kliping Dan Catatan Tentang Bahasa, Retorika, Sastra, Aksara dan Naskah Kuno
Sabtu, 08 Oktober 2011
Rendahnya Minat Mahasiswa Pelajari Munuskrip Kuno
SEMARANG--MI: Minat mahasiswa untuk mempelajari manuskrip (naskah) kuno hingga saat ini masih rendah, kata dosen filologi dan bahasa Sanskerta Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sumartini, Kamis (18/12).
Manuskrip kuno sebenarnya penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia, dan di dalam manuskrip tersebut juga terkandung nilai historis peninggalan nenek moyang. Sayang masih sedikit mahasiswa yang menyadari pentingnya mempelajari manuskrip kuno tersebut, katanya.
Menurut dia, kurangnya minat mahasiswa itu hampir terjadi di setiap perguruan tinggi penyelenggara mata kuliah yang berkaitan dengan manuskrip kuno seperti filologi. Ada kekhawatiran dari mahasiswa tentang masa depan mereka apabila memasuki jurusan yang secara khusus mempelajari naskah kuno. Mereka takut kesulitan mendapatkan pekerjaan, katanya. Padahal, katanya, peluang kerja bagi mahasiswa yang khusus mempelajari manuskrip kuno terbuka lebar. Jumlah peminat yang sedikit merupakan salah satu peluang yang mestinya bisa dimanfaatkan.
Ia mencontohkan, mahasiswa yang mempelajari manuskrip kuno berpeluang memperoleh pekerjaan di perpustakaan, balai bahasa, maupun menjadi seorang penerjemah.
Salah satu tantangan lagi dalam mempelajari manuskrip kuno adalah kendala bahasa. Bahasa yang digunakan dalam naskah kuno sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Kebanyakan naskah tersebut menggunakan bahasa Melayu kuno, Jawa kuno, ada juga yang berbahasa Sanskerta, katanya.
Terkait dengan naskah kuno asal Indonesia yang berada di luar negeri, dia mengatakan, hal tersebut merupakan suatu tantangan bagi bangsa Indonesia untuk melindungi warisan budaya nenek moyangnya.
Ini merupakan sebuah dilema. Di satu sisi kita sebagai bangsa Indonesia tentu merasa kehilangan kekayaan budaya tersebut, tetapi di sisi lain harus pula diakui kalau perawatan naskah kuno yang sangat berharga itu masih jauh lebih bagus di luar negeri, katanya. (Ant/OL-06)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar