Selasa, 27 Agustus 2013

Pengukuhan Mahapatih di Keraton Surakarta Ricuh


Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali berkecamuk. Menjelang pengukuhan Mahapatih Tedjowulan terjadi kegaduhan di lokasi pengukuhan. Padahal, Raja Kembar (Dwi Tunggal) Paku Buwono XIII Hangabehi dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan telah rujuk.

Peristiwa ini bermula ketika adik Raja Solo Gusti Moeng dan anak sang raja yakni GKR Timur mendobrak paksa pintu masuk Sasana Narendra Keranton tempat diselenggarakan hallal bihalal dan pengukuhan Mahapatih Tedjowulan.

Kemudian Gusti Moeng masuk dan mengusir kubu Tedjowulan yang akan melaksanakan pengukuhan. Semua tamu diusir keluar dari ruangan. Suasana semakin memanas, mereka pun bersitegang.

Juru Bicara Keraton Dwi Tunggal Kanjeng Raden Harya (KRH) Bambang Pradotonagoro mengakui ada sejumlah orang yang berada di Sasana Mulya untuk menggagalkan acara tersebut.

Orang - orang tersebut menurutnya berasal dari kubu yang tak setuju adanya perdamaian dua raja. "Karena ada pengusiran pengukuhan jadi gagal dilaksanakan," ujar KRH Bambang Pradotonagoro, seperti dilansir Sindonews, Senin (26/8).

Hingga siang ini konflik itu masih memanas dan belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. (ags)

Tidak ada komentar: