Senin, 07 Agustus 2017

Demikian Hinakah Khilafah Itu.

Jika memang pembubaran HTI itu atas rekomendasi NU, seperti yang diakui oleh Said Agil Siraj Ketum NU di berbagai kesempatan,  maka apa sih pengertian Khilafah menurut NU sehingga Khilafah yang diajarkan Islam itu menjadi demikian hinanya di mata Pemerintah dan sebagain politisi dan masyarakat. Dan walaupun HTI mewacanakan terlaksananya sistem Khilafah toh menurut HTI sendiri mereka tidak anti Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Penertian Khilafah itu sangat jauh melenceng bila menyimak pidato Politik Partai Nasdem yang disampaikan oleh Victor Laiscodat,Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI. Yang mengatakan bahwa manakala Sistem Khilafah diterapkan "Maka tak akan ada lagi agama selain Islam, semua harus sholat,  tak ada lagi yang boleh ke gereja" Pengertian Victor tentang Khilafah sangat jauh melenceng, sangat buruk. Siapa narasumber mereka, yang membuat mereka gagal paham terhadap nilai nilai keislaman itu.

Sebagai Muslim tidak ikhlas rasanya bila masih ada sebagian dari angsa ini yang memandang rendah terhadap ajaran Islam khususnya tentang Khilafah sehingga merasa perlu memukulgenderang perang terhadap sesama bangsa.  Ada baiknya Pemerintah agar tidak hanya mendengarkan rekomendasi NU saja tentang khilafah ini. Datangkan juga pakar Islam untuk menjelaskan apa itu khilafah dari Al-Quran dan hadits serta buku teks tentang khilafah, sebelum memutuskan bahwa ajaran Islam tentang adalah merupakan ancaman bagi Bangsa Indonesia khususnya dan ummat manusia umumnya. Sepengetahuan kami yang awam ini nilai nilai khilafah yang diajarkan oleh Islam justeru akan memperkuat keutuhan dan kualitas kebangsaan kita sebagai bangsa Indonesia.

Sebagai bagian dari ummat Islam kita juga berharap sehubungan dengan perkembangan buruk terkait istilah khilafah akhir akhir ini maka diminta kepada para da'i, para ilmuan dan ulama untuk menjelaskan kepada ummat dan Bangsa tentang khilafah yang sebenarnya menurut ajaran Islam, sehingga masyarakat faham apa itu khilafah. Janganlah khilafah ini hanya dipandang dari kacamata kebencian belaka, sehingga mengakibatkan gagal paham.

Bila perlu maka selenggarakan farum atau majelis untuk membicarakan khilafah itu jauh dari  rasa kebencian, kepentingan pribadi atau golongan, kepentingan politik dan sebagainya, harus diselenggarakan pure agama Islam, sehingga didapatkan pemikiran yang klear tentang khilafah Islam. Kami yakin bahwa khilafah Islamiyah itu memiliki nilai nilai kemulyaan bagi bangsa ini, dan itu merupakan bagian dari Islam. Dan kami tak ikhlas dihina dan dicaci maki, dalam ketidak pahaman mereka.

Tidak ada komentar: